Megawati: Sekarang Jakarta Jadi Amburadul
![]() |
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: galamedia.pikiran-rakyat.com
Rancah.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyayangkan kondisi DKI Jakarta saat ini yang menjadi tak keruan. Megawati menilai Jakarta menjadi amburadul dan di sisi lain membanggakan kepala daerah asal PDIP.
Dilansir dari detiknews, Hal itu disampaikan Megawati dalam acara pemberian
penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' berdasarkan riset yang
dilakukan oleh tim yang dipimpin guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Hafid Abbas, Selasa (10/11/2020). Ketiga daerah yang mendapatkan penghargaan
itu adalah Kota Semarang, Kota Solo, dan Kota Surabaya.
"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan
ketiga, Semarang, Solo, Surabaya, itu adalah anak-anak dari partai saya,"
kata Megawati dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Megawati, para kepala daerah bisa membangun kotanya
menjadi city of intellectual atau kota yang berilmu pengetahuan karena mereka
selalu diajari di PDIP. Megawati meminta kepala daerah dari PDIP membangun
daerahnya tanpa meninggalkan kecerdasan warganya.
"Saya bila ke Hendi (Wali Kota Semarang), ketika saya
rekomendasi, tugasmu cuma satu, bikin Kota Semarang jadi bagus seperti kriteria
disampaikan Pak Hafid Abbas tadi," ujar Megawati.
"Sama juga sama Rudy di Solo. Saya tugasi, tolong bikin
rakyat di Solo nyaman. Saya dengar universitas di sana ini juga buka bagian
boga. Bayangkan Kota Solo itu makanannya enak-enak. Saya pernah diajak kawan
saya, mau salat Subuh, kembali salat subuh lagi, untuk wisata kuliner. Rasanya
enak dan murah meriah. Tapi intinya, kenapa Solo bisa demikian? Karena
pemimpinnya mengerti dan mendalami kebutuhan rakyatnya," beber Megawati.
Megawati kemudian menyayangkan kampus Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) di Rawamangun, Jakarta, belum masuk kategori city of intellect.
Padahal prasasti pertama kali visi city of intellect justru berada di sana.
"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city
of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita
melihat kita ini tujuannya mau ke mana," kata Megawati.
Presiden ke-5 RI itu mengaku menjadi saksi hidup kondisi
Jakarta pada 1950-an. Namun, menurut Megawati, kondisi Jakarta saat ini menjadi
amburadul, yang seharusnya menjadi kota berpengetahuan.
"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu
waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950.... Tetapi sekarang Jakarta
ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa
dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi,
insinyur, dan sebagainya," ulas Megawati.
Megawati mengingatkan kembali bahwa visi 'Kota Mahasiswa'
atau 'City of Intellectual' yang ditelurkan oleh Bung Karno itu terjadi pada 15
September 1953. Bagi Megawati, pemikiran Bung Karno itu melampaui zamannya.
"Hal ini berarti pemikiran Bapak Sukarno 50 tahun lebih
maju dibandingkan dengan perkembangan pemikiran internasional saat ini, yang
baru melakukan pemeringkatan Kota Mahasiswa," imbuh Megawati. (detik)